Tanggung
Jawab Supervisior
Tanggung jawab merupakan syarat
utama dalam kepemimpinan. Tanpa memiliki rasa tanggung jawab, orang tidak dapat
menjadi pemimpin. Dalam kehidupan sehari-hari, tanggung jawab sering salah
diartikan orang. Banyak orang mengatakan “bertanggungjawab” yang sebenarnya
hanya berani “memberi jawab” atas teguran perbuatannya, biarpun perbuatannya
itu salah atau tidak baik.
“Tanggung jawab” adalah pengertian
yang di dalamnya mengandung norma-norma etika, sosial, dan scientific; yang berarti bahwa perbuatan-perbuatan yang di
pertanggungjawabkan itu adalah baik, dapat diterima dan disetujui orang
lain/masyarakat, dan mengandung kebenaran yang bersifat umum. Pengertian
tanggung jawab berisi pula di dalamnya keberanian mengambil resiko terhadap
tantangan, hambatan ataupun rintangan yang mungkin akan menghalangi tercapainya
pekerjaan-pekerjaan yang tellah di anggap/diyakini kebaikkan dan kebenarannya.
Dengan kata lain:
Tanggung jawab adalah kesanggupan
untuk menjalankan suatu tugas kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan
sebaik-baiknya.
Seorang
pemimpin harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kepemimpinannya. Demikian
pula pemimpin pendidikan. Tentu saja, tanggung jawab seorang pemimpin
berbeda-beda tingkat dan luasnya. Seorang inspetur pendidikan sudah tentu
memikul tanggung jawab yang lebih besar dan luas dan lebih berat daripada
seorang kepala sekolah. Begitu pula kepala sekolah tanggung jawabnya lebih
berat dan laus daripada ttanggung jawab seorang guru dalam tugas
kependidikannya.
Seorang
kepala inspektur mempunyai peranan sentral terhadap sekolah-sekolah yang ada di
daerah tanggung jawabnya. Ia menempati posisi untuk menilai dan mengawasi
bermacam-macam kegiatan yang lebih luas dan mempengaruhi orang-orang yang lebih
banyak daripada yang lainnya.
Juga
seorang kepala sekolah mempunyai peran pimpinan yang sangat berpengaruh di
lingkungan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas kepala sekolah selaku
pemimpin ialah membantu para guru mengembangkan kesanggupan-kesanggupan mereka
secara maksimal dan menciptakan suasana hidup sekoalh yang sehat yang mendorong
guru-guru, pegawai-pegawai tata usaha, murid-murid, dan orang tua murid untuk
mempersatukan kehendak, pikiran, dan tindakan dalam kegiatan-kegiatan kerja
sama yang efektif bagi tercapinya tujuan-tujuan sekolah.
Demikian
pula tanggung jawab seorang guru dalam fungsi kependidikannya tidak dapat
dikatakan kecil. Sesungguhnya, semua
guru mempunyai daya kesanggupan yang lebih besar daripada yang mereka
pergunakan jika benar-benar mereka diberi kesempatan, bimbingan dan diberi
jalan untuk mengembangkan kesanggupan-kesanggupan itu. Perannya di dalam kelas
dan dalm proses pelaksaan administrasi pendidikan tidak kurang penting.
Untuk
membuat murid-muridnya belajar secara efektif, guru harus mengkoodinasi
kelasnya untuk kegiatan belajar dan mengkoodinasi kegiatan-kegiatan itu menjadi
suatu keseluruhan yang berarti seperti:
Ø Merancang
dengan kelompok-kelompok murid tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai kelompok
serta kegiatan-kegiatan yang diperukan.
Ø Mengumpulkan
sumber-sumber, bahan, alat, dan perlengkapan yang dibutuuhkan, dan menilai
kemajuan-kemajuan yang di capai murid.
Ø Di
luar kelas mengambil bagian yang penting pula dalam perencanaan
pekerjaan-pekerjaan kelompok guru secara keseluruhan dan dalam koordinasi
kegiatan-kegiatan yang beraneka ragam yang dilakukan guru-guru di dalam
lingkungan sekolah.
Demikianlah
seorang guru, walaupun tidak bias disebut pemimpin pendidikan, pada hakikatnya
juga melakukan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang meminta sifat
kepemimpinan yang bermutu; termasuk didalamnya kesanggupan untuk memberi
pertimbangan, kecakapan untuk membantu orang-orang dalam merumusan
masalah-masalah untuk mendorong dan mengoordinasi kegiatan murid-murid serta
kesanggupan untuk menilai kemajuan-kemajuan ke arah tercapainya tujuan-tujuan
yang telah dirumuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar