Jumat, 02 Desember 2016

SUPERVISI- TANGGUNGJAWAB

Tanggung Jawab Supervisior
            Tanggung jawab merupakan syarat utama dalam kepemimpinan. Tanpa memiliki rasa tanggung jawab, orang tidak dapat menjadi pemimpin. Dalam kehidupan sehari-hari, tanggung jawab sering salah diartikan orang. Banyak orang mengatakan “bertanggungjawab” yang sebenarnya hanya berani “memberi jawab” atas teguran perbuatannya, biarpun perbuatannya itu salah atau tidak baik.
            “Tanggung jawab” adalah pengertian yang di dalamnya mengandung norma-norma etika, sosial, dan scientific; yang berarti bahwa perbuatan-perbuatan yang di pertanggungjawabkan itu adalah baik, dapat diterima dan disetujui orang lain/masyarakat, dan mengandung kebenaran yang bersifat umum. Pengertian tanggung jawab berisi pula di dalamnya keberanian mengambil resiko terhadap tantangan, hambatan ataupun rintangan yang mungkin akan menghalangi tercapainya pekerjaan-pekerjaan yang tellah di anggap/diyakini kebaikkan dan kebenarannya. Dengan kata lain:
Tanggung jawab adalah kesanggupan untuk menjalankan suatu tugas kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan sebaik-baiknya.
Seorang pemimpin harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kepemimpinannya. Demikian pula pemimpin pendidikan. Tentu saja, tanggung jawab seorang pemimpin berbeda-beda tingkat dan luasnya. Seorang inspetur pendidikan sudah tentu memikul tanggung jawab yang lebih besar dan luas dan lebih berat daripada seorang kepala sekolah. Begitu pula kepala sekolah tanggung jawabnya lebih berat dan laus daripada ttanggung jawab seorang guru dalam tugas kependidikannya.
Seorang kepala inspektur mempunyai peranan sentral terhadap sekolah-sekolah yang ada di daerah tanggung jawabnya. Ia menempati posisi untuk menilai dan mengawasi bermacam-macam kegiatan yang lebih luas dan mempengaruhi orang-orang yang lebih banyak daripada yang lainnya.
Juga seorang kepala sekolah mempunyai peran pimpinan yang sangat berpengaruh di lingkungan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas kepala sekolah selaku pemimpin ialah membantu para guru mengembangkan kesanggupan-kesanggupan mereka secara maksimal dan menciptakan suasana hidup sekoalh yang sehat yang mendorong guru-guru, pegawai-pegawai tata usaha, murid-murid, dan orang tua murid untuk mempersatukan kehendak, pikiran, dan tindakan dalam kegiatan-kegiatan kerja sama yang efektif bagi tercapinya tujuan-tujuan sekolah.
Demikian pula tanggung jawab seorang guru dalam fungsi kependidikannya tidak dapat dikatakan kecil. Sesungguhnya, semua  guru mempunyai daya kesanggupan yang lebih besar daripada yang mereka pergunakan jika benar-benar mereka diberi kesempatan, bimbingan dan diberi jalan untuk mengembangkan kesanggupan-kesanggupan itu. Perannya di dalam kelas dan dalm proses pelaksaan administrasi pendidikan tidak kurang penting.
Untuk membuat murid-muridnya belajar secara efektif, guru harus mengkoodinasi kelasnya untuk kegiatan belajar dan mengkoodinasi kegiatan-kegiatan itu menjadi suatu keseluruhan yang berarti seperti:
Ø  Merancang dengan kelompok-kelompok murid tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai kelompok serta kegiatan-kegiatan yang diperukan.
Ø  Mengumpulkan sumber-sumber, bahan, alat, dan perlengkapan yang dibutuuhkan, dan menilai kemajuan-kemajuan yang di capai murid.
Ø  Di luar kelas mengambil bagian yang penting pula dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan kelompok guru secara keseluruhan dan dalam koordinasi kegiatan-kegiatan yang beraneka ragam yang dilakukan guru-guru di dalam lingkungan sekolah.

Demikianlah seorang guru, walaupun tidak bias disebut pemimpin pendidikan, pada hakikatnya juga melakukan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang meminta sifat kepemimpinan yang bermutu; termasuk didalamnya kesanggupan untuk memberi pertimbangan, kecakapan untuk membantu orang-orang dalam merumusan masalah-masalah untuk mendorong dan mengoordinasi kegiatan murid-murid serta kesanggupan untuk menilai kemajuan-kemajuan ke arah tercapainya tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar